Politik

Senggol Pemuda, DPC PDI Perjuangan Gelar Diskusi Menarik dan Substansif

Spread the love

AGUPENATANA TORAJA, Diskusi santai dan sarat substansi digelar DPC PDI Perjuangan Tana Toraja dengan sejumlah mahasiswa dan awak media di Kafe Orien Coffee Makale, Minggu (11/06/23).

Ketua DPC PDI Perjuangan Tana Toraja Yohanis Lintin Paembongan menjadi top speaker diskusi dengan tema “Kepalkan Tangan Persatuan untuk Indonesia Raya”. Diskusi digelar dalam rangka memperingati Hari Bung Karno sepanjang bulan Juni dan puncaknya jatuh di Hari Lahirnya 22 Juni, sekaligus sebagai momentum peringatan Hari Pancasila yang dirayakan pada 1 Juni kemarin.

Sebagai Senator berpengalaman, Yohanis Lintin Paembongan menjelaskan buah-buah pikiran dari Bung Karno yang dianggap jenius telah menegakkan dan mempertahankan Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara. Melalui orasi kebangsaan 1 Juni 1945, Bung Karno menitikberatkan persatuan dan kesatuan bangsa sebagai kesadaran yang wajib dijunjung penuh oleh generasi yang ada saat ini, sambungnya.

Diskusi yang berjalan lebih dua jam itu diramaikan oleh beberapa kader PDI Perjuangan yang duduk di fraksi seperti Stepanus Maluangan yang mengajak forum diskusi untuk memaknai cita-cita luhur Bung Karno, Ikal Paterson yang mengharapkan pemuda mampu mewarnai tema diskusi dengan bergerak kongkrit memaknai perjuangan di lapis bawah, dan Calon Legislatif dari Dapil IV PDIP Christian Talebong yang mengingatkan pemuda tentang pentingnya Pendidikan Moral Pancasila dikembalikan dalam kurikulum dan bahaya intoleransi bagi pemuda jika pemahaman terhadap Pancasila kehilangan substansi.

Dipandu oleh Matias sebagai moderator, beberapa wacana menarik dilontarkan oleh para narasumber diskusi misalnya adanya ancaman nyata penjajahan neokolonialisme dan imperialisme ultra modern yang tengah menjajah Indonesia saat ini dan bagaimana posisi pemuda, terkhusus di Tana Toraja, menyikapi penjajahan era baru tersebut agar tetap eksis dan mampu berpartisipasi dalam pembangunan yang berkeadilan, berkesejahteraan, serta mampu menjaga tatanan pluralisme dalam memaknai fungsi dan peran Pancasila.

Perwakilan KNPI Tana Toraja, Marnolinus Ledon atau yang akrab disapa Pong Gies membagi harapannya agar Fraksi PDI Perjuangan mampu menyuarakan kepentingan rakyat terhadap pemerintah daerah. Menurutnya PDI Perjuangan Kab. Tana Toraja memiliki legitimasi untuk menjembatani berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat Tana Toraja untuk diperjuangkan di Parlemen sehingga memiliki titik temu sesuai dengan yang diharapkan pada tema diskusi.

Marnolinus Ledon
sedang berbagi pandangan

Nilai tawar yang menarik juga disampaikan oleh Meice Merante yang mewakili kaum perempuan. Meice beranggapan bahwa partisipasi perempuan dalam menjaga Pancasila memberi pesan penting bagi pemuda untuk mewujudkan partisipasi itu dalam berbagai hal seperti mengisi pasar kerja, adap namun awas terhadap bahaya teknologi, dan konsisten mewarnasarikan Pancasila itu dalam kehidupan sehari-hari buka hanya pada suatu periodik tertentu.

Pada statemen klosing, Yohanis Lintin Paembongan yang dikenal dekat dengan pemuda dari berbagai lintas organisasi itu menegaskan langkah-langkah strategis yang sudah ditempuh oleh PDI Perjuangan selama puluhan tahun dalam menjaga tatanan kebangsaan melalui empat pilar kebangsaan sebagai kerja nyata PDI Perjuangan.

Kerja nyata itu adalah bagian dari cita-cita Bung Karno yang hari ini tetap disuarakan oleh kader-kader PDI Perjuangan di seluruh Indonesia. Wakil Ketua DPRD Tana Toraja itu pun tak lupa mengajak pemuda yang hadir agar selalu optimis menghadirkan sikap keneragawanan dalam diri masing-masing dan mengeksresikan nilai-nilai yang dikandung dalam Pancasila sebagai pegangan dan pedoman dalam berdemokrasi serta dalam keseharian hidup.

Kontributor: Hajar Aswad


Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *