ORGANISASI

REFLEKSI DI PENGHUJUNG TAHUN 2022, KETUA KNPI TANA TORAJA MENITIK TIGA HAL INI

Spread the love

AGUPENATANA TORAJA, Tahun 2022 akan membekas dalam ingatan jelang memasuki tahun yang baru di 2023. Restu Tangaka, S.Ag. Ketua DPD II KNPI Tana Toraja menilai banyak perubahan yang akhir-akhir ini terjadi di Indonesia dan erat mempengaruhi kebijakan di Kab. Tana Toraja.

Bertempat di Simbuang Mappa dalam suasana dingin namun hangat oleh diskusi singkat bersama penulis (31/12/22), Restu mengungkapkan 3 hal penting terkait ekonomi, politik dan pendidikan sebagai poin view yang harus menjadi pusat giat pemerintah daerah dalam menjadikan Kab. Tana Toraja sebagai role model pembangunan berwawasan kemandirian terintegrasi.

Berikut 3 pandangan ketua KNPI terkait refleksi singkat sepanjang tahun 2023

2022 merupakan tahun yang penuh dengan tantangan bagi bidang ekonomi di Tana Toraja, terutama dengan adanya pandemi COVID-19 yang masih berlangsung namun dengan intensitas yang sudah rendah. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh bidang ekonomi di Tana Toraja tahun ini adalah terbukanya akses perjalanan ke berbagai spot wisata yang masih membutuhkan perbaikan dan penyempurnaan di sana sini, termasuk akses ke wisata Ollon yang seharusnya progresif dikerjakan oleh Pemerintah Daerah.

Sebagai daerah yang terkenal dengan budaya dan adat istiadatnya yang unik, Tana Toraja biasanya menjadi tujuan wisata yang populer bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Namun, dengan layanan prima di spot wisata masih dirasa sangat kurang. Hal ini mempengaruhi jumlah wisatawan yang berkunjung ke Tana Toraja, sehingga mengurangi pendapatan bagi warga yang tergantung pada industri pariwisata, termasuk di dalamnya industry kreatif.

Untuk menghadapi tantangan di bidang ekonomi pasca covid-19, banyak warga Tana Toraja yang terpaksa mencari sumber penghasilan baru atau memperluas usaha mereka. Beberapa di antaranya mulai menjual produk-produk khas Tana Toraja secara online, sementara yang lain mengembangkan usaha baru yang lebih terkait dengan kebutuhan sehari-hari selama pandemi, seperti penjualan makanan atau kebutuhan rumah tangga.

Walaupun demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa tantangan yang dihadapi oleh bidang ekonomi di Tana Toraja tahun ini masih terus berlangsung. Namun, refleksi di tahun 2022 juga menunjukkan bahwa warga Tana Toraja memiliki kemampuan untuk beradaptasi dan mencari cara-cara baru untuk bertahan di tengah kondisi yang sulit. Mereka terus memperlihatkan keberanian dan kekuatan untuk memperjuangkan keberlangsungan hidup yang sejahtera di tengah tantangan yang dihadapi.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, pemerintah Tana Toraja telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mendukung industri pariwisata dan usaha kecil menengah (UKM) di daerah tersebut. Salah satu kebijakan yang diterapkan adalah mengurangi biaya operasional dan pajak bagi UKM, serta memberikan bantuan modal untuk memperluas usaha. Selain itu, pemerintah juga terus mempromosikan destinasi wisata Tana Toraja kepada wisatawan lokal dan internasional untuk menarik minat wisatawan ke daerah tersebut.

Di tengah semua tantangan yang dihadapi, ekonomi Tana Toraja juga terus menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan. Industri pariwisata masih akan terus berkembang, namun ide-ide pengembangannya belum Nampak dan cendrung masih mubasir seperti terlihat di bukan Desember ini, Lovely Desember dilaksanakan dengan event yang tidak jauh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Padahal masih banyak cara brilian yang dapat menarik wisatawan lokal maupun internasional, salah satunya adalah menyelenggarakan trend wisata: music, spot challenge, tradisionale café, paket touring, dll.

Selain itu Restu juga mengapresiasi peran pemerintah setempat dan lembaga-lembaga swadaya masyarakat yang terus bekerja sama untuk mengembangkan ekonomi Tana Toraja dengan cara-cara yang inovatif dan berkelanjutan. Inisiatif-inisiatif seperti pengembangan produk-produk lokal, peningkatan akses kepada modal dan pelatihan bagi warga yang ingin memulai usaha, serta peningkatan akses kepada pasar lokal dan internasional telah memberikan peluang bagi warga Tana Toraja untuk terus tumbuh dan berkembang.

Untuk bidang politik, Restu Tangaka menilai situasi politik di Tana Toraja sepanjang tahun 2022 cukup dinamis. Sejak terpilihnya kepala daerah yang baru telah menunjukkan adanya komitmen untuk bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat, lembaga-lembaga swadaya masyarakat, dan warga Tana Toraja secara umum, dalam upaya mengembangkan daerah ini. Pemerintah dearah juga telah mengimplementasikan berbagai program dan kebijakan dari pusat yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan warga Tana Toraja dan memperkuat stabilitas politik di daerah ini, hal itu ditunjukkan dengan adanya komitmen menstabilkan iklim politik sehingga polarisasi dalam tubuh pemerintahan daerah dapat dihindari da nada kesejukan dalam adu pandangan.

Meskipun demikian, situasi politik di Tana Toraja secara kasat mata juga tidak terlepas dari permasalahan-permasalahan yang sering terjadi di daerah-daerah lain, seperti adanya persaingan politik yang tidak sehat dan konflik-konflik kepentingan yang auranya mulai Nampak saat ini. Namun, bagi warga Tana Toraja hal tersebut tidak terlalu digubris, sebab masyarakat sudah mulai cerdas dengan massifnya informasi dari media sosial baik secara pro maupun kontra. Bahkan para milenial Toraja tidak terlalu mempermasalahkan kondisi politik saat ini karena bagi mereka dunia digital jauh lebih mengasyikkan.

Di sisi ini Restu hanya menyayangkan partisipasi pemerintah terhadap pemuda masih jauh dari harapan sesuai UU Kepemudaan di mana pemerintah wajib memperhatikan keberadaan pemuda. Restu berharap di tahun 2023 Pemerintah memiliki program yang nyata untuk membangun SDM Pemuda, mengingat perubahan teknologi sedang terjadi, salah satunya adalah ancaman beroperasinya kecerdasan buatan yang dipastikan mengancam tenaga kerja manusia dalam 2 – 3 tahun mendatang.

Sementara itu di bidang pendidikan, Restu Tangaka masih mengkhawatirkan kondisi pendidikan di Tana Toraja yang dinilai jalan di tempat. Menurutnya pendidikan sudah mengalami perubahan kea rah digital, namun SDM guru-guru di bidang digital masih dipertanyakan. Hal itu bisa dilihat dari masih rendahnya penggunaan platform merdeka belajar oleh guru-guru di Tana Toraja.

Selain itu, keadaan pendidikan di Tana Toraja masih terdapat beberapa masalah yang perlu diperhatikan. Salah satu masalah utama adalah angka putus sekolah di kalangan siswa. Menurut data dari Dinas Pendidikan Kabupaten Tana Toraja, tingkat putus sekolah di daerah ini masih cukup tinggi, terutama di kalangan siswa yang berasal dari keluarga miskin. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kurangnya akses siswa terhadap fasilitas pendidikan yang memadai, kurangnya motivasi dari orang tua siswa untuk menyekolahkan anak-anak mereka, serta kurangnya dukungan finansial dari pemerintah untuk membiayai pendidikan di daerah tersebut.

Selain itu, masalah lain yang juga menjadi perhatian adalah rendahnya tingkat kualitas pendidikan di sekolah-sekolah di Tana Toraja. Hal ini disebabkan oleh kurangnya tenaga kependidikan yang berkualitas, kurangnya fasilitas pendidikan yang memadai, serta kurangnya dukungan finansial dari pemerintah untuk membiayai pengembangan pendidikan di daerah ini.

Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, Restu mendukung pemerintah Kabupaten Tana Toraja untuk mengambil beberapa langkah strategis, seperti menyediakan beasiswa bagi siswa yang berasal dari keluarga miskin, meningkatkan akses siswa terhadap fasilitas pendidikan yang memadai, serta memberikan dukungan finansial kepada sekolah-sekolah di daerah tersebut untuk membiayai pengembangan pendidikan. Namun, masih diperlukan lebih banyak upaya yang dilakukan oleh pemerintah, sekolah, serta masyarakat untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Tana Toraja karena kebutuhan dunia kerja juga ikut berubah mengikuti trend.

Di akhir wawancara, Restu memberi pandangan singkatnya terkait tahun 2023 yang menurutnya akan dibayangi oleh kondisi ekonomi global yang akan carut marut, perubahan iklim yang tidak stabil, hingga situasi politik dunia yang akan dibayangi oleh blok-blok kekuatan baru. Untuk itu, pemuda wajib mengembangkan wawasan tidak hanya secara lokal maupun juga secara internasional, dan membawa masuk hal-hal baru ke daerah untuk dijadikan menu pengembangan diri yang faedahnya berguna untuk membangun SDM pemuda.

Penulis: Sumartoyo, S.Pd.


Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *