JurnalistikPendidikan

Staf Khusus Jokowi, Adamas Belva Syah Devara Ditantang Debat oleh Pengamat Ekonomi Bhima Yudisthira Adhinegara

Spread the love

AGUPENA – NASIONAL, Salah satu staf khusus Jokowi, Belva Devara yang adalah pemilik aplikasi Ruangguru mendapat tantangan debat dari seorang ekonom milenial Bhima Yudhistira Adhinegara.

Sama-sama muda dan cerdas, Bhima Yudhistira Adhinegara yang adalah jebolan Universitas Gadjah Mada (UGM) membuat surat terbuka untuk Belva terkait kartu prakerja, konflik kepentingan, oligarki milenial, serta permasalahan bangsa lainnya di seputar pandemi covid-19.

Bhima Yudhistira Adhinegara (gatra.com)

Undangan debat ini lahir setelah di awal munculnya kisruh surat Andi Taufan Garuda Putra, staf khusus Jokowi, yang membuat kontroversi setelah diketahui mengirim surat kepada semua camat di Indonesia dengan menggunakan kop resmi Sekretariat Kabinet RI. Surat tersebut meminta seluruh camat di Indonesia agar mendukung edukasi dan pendataan kebutuhan alat pelindung diri (APD) demi melawan wabah virus corona ( Covid-19) melalui aplikasi dari perusahaan pribadinya, PT Amartha Mikro Fintek (Amartha).

Kecerobohan Andi yang menggunakan protokoler kenegaraan tanpa berkonsultasi dengan pejabat istana menuai kritikan dari dan luar istana. Masyarakat menduga ada kepentingan oligarki di dalamnya yang dianggap tidak pantas karena Andi melibatkan perusahaannya dalam kepentingan tersebut, walau pada akhirnya Andi menarik surat edaran tersebut dan meminta maaf kepada semua pihak.

Kisruh lainnya yang terkait langsung dengan Belva Devara sebagai pemilik aplikasi Ruangguru bersama tujuh start up lainnya
adalah keterlibatan aplikasi tersebut dalam pemberlakuan program kartu prakerja. Demi pelatihan online, negara harus mengeluarkan 5.6 trilyun. Dana itu menurut Ekonom INDEF (Institute for Development on Economic) Bhima Yudistira sebaiknya diubah menjadi BLT (Bantuan Langsung Tunai) untuk masyarakat yang terkena dampak covid-19.

Beberapa waktu yang lalu sorotan terhadap staf khusus Jokowi dimanifestasikan oleh netizen dalam bentuk kalimat plesetan “Beri aku 10 pemuda, maka akan aku guncang kas negara” kalimat ini viral dan ramai menjadi perbincangan publik karena adanya dugaan konflik kepentingan seorang staf khusus presiden.

D tengah perguncingan ada apa dengan staff khusus presiden, tergerak oleh inisiatif sendiri Bhima Yudisthira menantang Belva Devara melalui video conferences yang akan ditayangkan secara live di berbagai kanal media, begitu pernyataannya di surat terbukanya.

Bima yang juga menyukai industri 4.0, financial technology, dan big data analysis ini mengatakan tidak ada kepentingan apapun selain publik bisa memahami bagaimana milenial berkontribusi secara nyata bagi perekonomian. Oleh karena itu Bima meminta kepada Belva agar mau menerima ajakan debatnya. (Ty)

Sumber foto latar @belvadevara


Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *