EkonomiJurnalistik

HIPO Internasional Mensejahterahkan Anggotanya dengan Mencontoh Model Perserikatan Muhammadiyah

Spread the love

AGUPENA – Nasional, Guna mewujudkan 5 pilar HIPO yaitu mensejahterakan, memanusiakan, mendampingi, mencerdaskan, dan membahagiakan, maka HIPO Internasional berusaha membangun kemandirian dan kesejahteraan anggota dengan cara menduplikasi model Perserikatan Muhammadiyah.

Perserikatan Muhammadiyah dalam membangun kemandirian organisasi membentuk Badan Usaha sebagaimana dalam keputusan PP Muhammadiyah No: 04/PED/1.0/B/2017 tentang BADAN USAHA MILIK MUHAMMADIYAH

Saham BUMM berasal dari 51% kekayaan organisasi Perserikatan itu. Bahkan pengurus pusat dapat membentuk perseroan Holding.

Sama halnya dengan HIPO (Himpunan Pengusaha Online Indonesia) Internasional, dalam membangun kemandirian dan kesejahteraan organisasi dan anggota telah membentuk perusahaan milik HIPO Internasional yang diberi nama PT. HIPO BISNIS MANAJEMEN (HBM) sebagai Holding bisnisnya dan berbagai anak perusahaan lainnya.

Saham HIPO Internasional di HBM sebesar 98%, sementara Perserikatan Muhammadiyah di dalam peraturan tersebut hanya 51%.

98% saham HIPO Internasional di PT. HBM dan badan usaha lainnya merupakan kekayaan organisasi berasal dari iuran anggota, sumbangan anggota yang didayausahakan sebagai kekayaan yang ditempatkan dalam modal usaha.

Jadi, kenapa NU, Muhammadiyah bisa bertahan lama dan anggotanya solid ? Jawabannya karena organisasi ini terus mengelola dirinya untuk kesejahteraan anggotanya.

Begitu juga HIPO, membangun semua sumber daya yang dimilikinya dengan terus belajar dan berkembang.

Oleh:

Usin Abdisyah Putra Sembiring (Penasehat Hukum HIPO Internasional).


Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *