Jurnalistik

Sinergitas PT PNM (Persero) dengan BPJS Ketenagakerjaan Unit Makale Mendukung Pengembangan Kapasitas Usaha Para Pelaku UMKM

Spread the love

AGUPENA – Makale, Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) PT. Permodalan Nasional Madani (Persero) – Unit ULaMM Makale , Kabupaten Tana Toraja menggandeng
BPJS Ketenagakerjaan Toraja, Kamis 20 Februari 2020 di Aula Kantor Camat Makale.

Sinergitas itu diwujudkan dalam bentuk seminar sehari dengan mengusung tema: “Membangun Sarana Komunikasi Pendukung Pemasaran yang Efektif melalui Berbagai Media untuk Memperkuat Image dan Branding Produk Hasil Usaha UMKM” serta “Sosialisasi Program Jaminan Sosial Bagi Pelaku Usaha UMKM dan Pekerja Bukan Penerima Upah”. Baru kali ini kedua BUMN tersebut berkolaborasi di Tana Toraja untuk memberikan wawasan dan penguatan untuk para pelaku UMKM dan calon pelaku baru.

Hadir membuka acara, Camat Makale, Ibu Letris Parubak. Saat memberi sambutan, Camat lulusan IPDN itu mengatakan bahwa Makale merupakan wajah Tana Toraja sehingga penggiatan usaha warga Makale dirasakan penting untuk mengangkat wajah Tana Toraja.

Turut dalam acara tersebut Sulfikar Arsyad, Kepala PT. PNM Cab. Palopo. Dirinya mengungkapkan bahwa PNM hadir untuk menjembatani akses pemodalan bagi masyarakat, pemilik komunitas usaha, UMKM, memberikan pendampingan dari nol sampai usaha berkembang. Sulfikar berharap dana yang diberikan dapat digunakan tepat sasaran dan berkembang.

PT. PNM (Persero) Cab. Palopo sendiri dalam waktu dekat akan meresmikan program baru bernama “Mekar” (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) di tiga kabupaten yaitu Tana Toraja, Toraja Utara dan Enrekang. Program ini ditujukan khusus untuk memodali kaum ibu yang ingin meningkatkan tambahan finansial dengan cara membuka usaha semi rumahan.

Acara yang dihadiri sekitar 58 orang tersebut menghadirkan pembicara multi talenta dari Agupena (Asosiasi Guru Penulis Indonesia), Sumartoyo. Pembicara yang adalah guru SMPN Satap 3 Bittuang, trader crypto, penulis dan penggiat UMKM itu menyarikan kepada peserta pelatihan tentang kelompok usaha produktif harus sanggup bermitra dengan berbagai lembaga keuangan seperti PNM dan mampu membaca kebutuhan market berdasarkan tingkat permintaan dan trend kekinian, serta kemampuan para pelaku usaha dalam memasarkan produk-produk mereka melalui jejaring sosial, marketplace dan menggunakan berbagai metode pembayaran seperti ovo, gopay, cryptocurrency, hipay dan metode lainnya. Untuk menstimulus anggota, Sumartoyo mencontohkan brand produk Kopi Bejo Toraja dalam bentuk kemasan dan minuman jadi.

Sedangkan mewakili BPJS Ketenagakerjaan, Adnan yang ikut memberi sambutan terakhir dan juga pembicara dari BPJamsostek secara santai berusaha mengenalkan manfaat jaminan kematian dan perobatan akibat kecelakaan kerja untuk tenaga kerja non upah, berupa pengobatan hingga sembuh dan penggantian upah kerja selama dirawat di rumah sakit. Bagi penerima manfaat yang meninggal akibat kecelakaan kerja diberikan santunan hingga 60 kali total upah bulanan dan pemberian bea siswa secara bertahap untuk ahli waris. Saat sesi tanya jawab, Pendeta Aris menanyakan berapa premi terendah khusus tenaga kerja non upah, jawab Adnan, “premi terendah hanya 16.800 rupiah, plus jika ingin menabung tinggal tambah 20 ribu rupiah”.

Kepala Unit PNM Makale, Syarifuddin sangat mengapresiasi kehadiran dan keikutsertaan Camat Makale yang sejak pembukaan hingga berakhirnya acara tersebut tetap setia mendengar dan turut berkontribusi dalam memaparkan keinginannya untuk menggandeng PNM untuk bersedia mendampingi masyarakat Lembang Lea yang saat ini mengembangkan tanaman jahe yang sedianya akan dijadikan industri rumahan bubuk jahe serbaguna. Ajakan ini disambut baik oleh PNM unit Makale, hanya sayang kepala lembang Lea tidak hadir padahal panitia sudah melayangkan undangan ke rumahnya.

Tim Agupena


Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *