ORGANISASI

Pemuda Toraja Meninggal Secara Tragis, Kecab GMKI Tana Toraja Bersuara

Spread the love

AGUPENATANA TORAJA, Ramai diberitakan oleh media lokal dan nasional, kisah Agnes Retni Anggarini yang meninggal dibunuh secara tragis memicu perhatian dari berbagai kalangan, salah satunya yang ikut bersuara adalah Ketua Cabang GMKI Tana Toraja, Yosi.

Agnes Retni Anggarini, ST. (28) alumnus Teknis Sipil UKI Toraja diketahui meninggal dengan posisi kaki dan tangan terikat, dan wajah tertutup kain yang berlumuran darah (13/05) di salah satu kamar PT PPS (Panca Pilar Sejahtera). Agnes adalah karyawan PT SPS yang bekerja sebagai admin perusahaan.

Kematian Agnes yang penuh dengan misteri mendorong berbagai elemen organisasi pemuda dan diaspora Toraja yang merasa kematian tersebut adalah sia-sia dan dinilai sangat tidak manusiawi, karena pembunuhan dilakukan dengan kejam. Bagi Yosi, pelaku pembunuhan dinilai terlalu sadis, karena kuat dugaan korban dibunuh dengan menggunakan batu yang ditimpakan di kepala dan bekas-bekas luka juga terlihat di berbagai bagian tubuh, wajah, dan kepala.

Mewakili segenap pengurus GMKI Cab. Tana Toraja, Yosi menyampaikan duka dan bela sungkawa terhadap keluarga Agnes, mengingat Agnes adalah warga Tana Toraja sehingga GMKI perlu berbagi simpati dan empati terhadap keluarga dan kerabat yang tentunya sangat terpukul atas peristiwa yang menimpa adik dan anak mereka.

Poin kedua yang disampaikan oleh Yosi adalah bahwa GMKI mengutuk dan menyesalkan perbuatan pelaku yang tega menghabisi nyawa korban, di mana korban diikat dan dihabisi.

Yang ketiga, GMKI meminta pihak kepolisian mengusut tuntas perkara ini, tentunya secepatnya melakukan prosedur hukum untuk mengetahui dan menangkap pelaku serta mengungkap motif pelaku melakukan aksi sadisnya, sehingga dengan terungkapnya kejadian tersebut meminimalisir berita-berita yang kebenarannya tidak dapat dipertanggungjawabkan. “Pasca peristiwa ini tentu akan ada usaha orang-orang yang tidak bertanggungjawab untuk memanaskan suasana,” pikir Yosi.

Yang terakhir, Yosi mengingatkan bahwa kawasan Morowali adalah kawasan dimana perputaran ekonomi yang besar serta tempat berkumpulnya berbagai latar belakang penduduk sehingga memang perlu perhatian khusus dalam menciptakan rasa aman terhadap masyarakat mengingat juga sudah beberapakali terjadi peristiwa konflik sosial, secara khusus kepada pihak kepolisian setempat agar memikirkan langka-langka strategis mengatasi hal tersebut sebagai upaya pencegaan agar tidak terjadi lagi peristiwa yang memiluhkan lagi seperti yang terjadi pada salah satu warga asal Tana Toraja yang hingga saat ini jasadnya sedang dibawa dari Morowali untuk dimakamkan di tempat kelahirannya.

Kontributor: Bahtiar Azis


Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *