Opini

Peringatan IMT ke-110 “Kaya dalam Keberagaman”

Spread the love

Oleh Herson Raya Belo

Sejak kedatangan para misionaris mewartakan pekabaran Injil, Toraja telah mengalami banyak perubahan, termasuk dalam hal keagamaan. Agama Kristen telah menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat Toraja dan mempengaruhi banyak aspek kehidupan mereka, seperti adat istiadat dan tata cara pernikahan juga perannya dalam ritual Rambu Solo’.

Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Toraja mampu menyatukan kepercayaan baru dengan kepercayaan lama mereka, sehingga tercipta suatu harmoni yang indah dalam kehidupan mereka.

Di tengah perubahan zaman dan tantangan yang dihadapi, masyarakat Toraja tetap memegang teguh nilai-nilai keagamaan dan adat istiadatnya. Melalui Injil yang masuk ke Toraja 110 tahun yang lalu, masyarakat Toraja telah menemukan kepercayaan dan harapan baru dalam hidup mereka, serta mampu mempertahankan kearifan lokal mereka dengan menggabungkannya dengan ajaran agama Kristen. Hal ini menjadi contoh bagi kita semua bahwa keberagaman dan persatuan dapat bersatu dalam harmoni yang indah dalam kehidupan masyarakat.

Peringatan Injil Masuk Toraja adalah peristiwa sejarah penting bagi masyarakat Toraja. Peristiwa ini mengubah kepercayaan mereka yang sebelumnya menganut agama animisme menjadi Kristen. Perayaan ini menjadi momentum penting dalam upaya menghargai dan menjaga kebudayaan serta kesatuan dalam keragaman di Toraja.

Salah satu nilai yang ditekankan dalam peringatan Injil Masuk Toraja adalah menghargai dan menjaga kebudayaan. Dalam perayaan ini, masyarakat Toraja memperlihatkan kecintaan mereka terhadap budaya dan adat-istiadat Toraja dengan menampilkan berbagai kegiatan budaya, seperti tarian dan musik tradisional, serta upacara adat. Hal ini menunjukkan bahwa kebudayaan merupakan bagian penting dari identitas Toraja, dan peringatan Injil Masuk Toraja menjadi momen yang tepat untuk mengenang dan merayakan warisan budaya mereka.

Di samping itu, peringatan Injil Masuk Toraja juga menunjukkan pentingnya menjaga kesatuan dalam keragaman. Meskipun masyarakat Toraja memiliki beragam kelompok atau wilayah adat dan agama, mereka tetap dapat hidup bersama dalam harmoni. Peringatan ini menjadi simbol persatuan dan kerukunan di tengah perbedaan, serta mengajarkan bahwa perbedaan dapat dihargai dan dijadikan kekuatan untuk membangun masyarakat yang lebih baik.

Toraja sebagai destinasi wisata yang kaya akan tradisi dan adat istiadat, kebudayaan Toraja haruslah dirawat, dihargai dan dijaga keberadaannya oleh generasi mudanya, agar tidak hilang ditelan zaman. Injil Masuk Toraja yang hari ini 9 Maret 2023 diperingati hendaknya menjadi catatan peristiwa yang membawa perubahan besar dalam kebudayaan Toraja, tetapi kesadaran untuk menjaga kebudayaan asli tetap harus dipertahankan. Upaya untuk melestarikan budaya Toraja dapat dilakukan dengan mengajarkan nilai-nilai budaya kepada generasi muda, serta mempromosikan kebudayaan Toraja secara luas melalui gerbong-gerbong promosi nasional dan dunia agar tetap tumbuh dalam arus global.

Founder RAKBISA PULKAM JUNIOR


Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *