Sejarah

Kami Serukan Kepada Seluruh Wija To Luwu Agar Tetap Mengedepankan Azas Kekeluargaan

Spread the love

AGUPENALUWU UTARA, Terkhusus kepada seluruh pemangku serta tokoh adat kedatuan luwu bahkan para pemerhati pencinta adat budaya kedatuan luwu jangan mudah terpengaruh apalagi terpropokasi jika ada hal atau ceritera kurang baik.

Salah satu nilai kebesaran kerajaan luwu dimasa lampau karna mengedepankan kekeluargaan dan kebersamaan sehingga tatanan adat dapat terjaga baik.

Kita tidak bisa pungkiri jika dinamika selalu ada dalam pemerintahaan kerajaan luwu baik dimasa lampau sampai kedatuan luwu saat ini tidak lagi menjadi pemerintahan seperti pada masa sebelumnya yang telah kita ketahui bersma ketika mendengar ceritera sejarah kerajaan luwu.

Salah satu permasalahan dalam kedatuan luwu yang sampai hari ini masih selalu menjadi pembicaraan hangat  dikalangan para dewan adat tana luwu. adalah terjadinx dualisme datu luwu dikarnakan munculnx dua figur dlm kedatuan luwu yaitu Datu Luwu. H.A.Maradang Mackulau Opu To Bau.SH.MH. dgn Datu Luwu A.Iwan Bau Alamsyah Djemma Barue.SH.MM.

Kami dari dewan adat pancai pao mengharapkan agar seluruh dewan adat kedatuan luwu serta pemerhati untuk selalu berpikir positif,  bahkan lebih bijak dlm menghadapi situasi yang dapat merusak hubungan kekeluargaan apalagi sampai mencedrai adat kita sendiri dengan adanya kelompok masing masing pihak.

Sebagai orang adat kita tidak boleh saling memusuhi apalagi saling mempermalukan sesama orang adat sebab palsafah adat tana luwu sebagai peninggalan leluhur kita sangatlah cerdas, bijak yang selalu mengedepankan kekeluargaan demi rasa kemanusiaan.

Terkait antara A.Maradang dgn A.Bau iwan alamsyah sampai saat ini, yg kami tau hubungan kekeluargaan itu masih cukup erat terjaga.

Sebab pada saat kami bertemu A.Bau iwan Alamsyah bahkan berkomunikasi via phone serta via WA ttp beliau menganggap jika A.Maradang Mackulau adalah kakaknx bahkan A.Iwan sama sekali tidak menginginkan ada gesekan perasaan terlebih gesekan fisik sesama org adat sebagai masing masing pendukung dari dua kubuh.

Begitu juga komunikasi kami dgn A.Maradang Mackulau. baik bertemu langsung maupun komunikasi via chatt atau via phone. Beliau jg menyampaikan klau A.Iwan itu adiknx. Bahkan A.Maradang marah besar jika ada yg mau menjelek jelekkan adiknx sebab hbngn kekeluargaan apalagi hubungan persaudaraanya tdk boleh ternodai apa lagi sampai dipisahkan. Karna hubungan persaudaraan kami adalah dunia akhirat itu kata A.Maradang pada kami selalu. Kata  Pancai Pao.melalui press rilisnya.

Sekedar diketahui dlm sejarah masa lampau pd abad ke 15 periodesasi islam. La Patimanjawari alias petta pao yg bergelar pancai pao bersaudara kandung La Patiware alias petta pattimang yg bergelar Raja/Datu luwu adalah saudara kandung yg merupakan dua sosok putra mahkota dari hubungan pernikahan Maoge Datu Balubu selaku datu luwu abad 13 serta datu luwu E, Tenri rawe di abad 14. Dua putra mahkotanx mempunyai tugas pokok fungsi yang berbeda. Petta pattimang (Raja/Datu Luwu) adalah penguasa pemerintahan kerajaan luwu sedangkan petta pao (pancai pao) adalah penguasa tatanan dlm membawa amanah utk mengontrol adiknx sebagai Raja/Datu dalam menjalankan amanah pemerintah kerajaan luwu. Demi kemuliaan tana luwu untuk kesejahteraan masyarakat adatnya.

Itulah salah satu rujukan sejarah dimasa lampau, sampai hari ini tetap menjadi tatanan dlm kedatuan luwu. Bahwa datu tidak boleh dipermalukan apa lagi disalahkan.

Begitu juga masyarakat adat luwu tidak boleh terzalimi apa lagi teraniaya sebab kedatuan luwu betul betul menjunjung tinggi keadilan,kebaikan kebenaran.dll

Pesan kunci dari kami adat pancai pao.
Terkait urusan A.Iwan/A.Maradang dalam dualisme datu luwu jagan ada institusi apa lagi pribadi melibatkan diri terlalu jauh dlm urusan adat kedatuan luwu sebab urusan adat hanya orang adat yang bisa interfensi, karna hanya pengurus adat lah yang lebih tau adatnx. Kita semua hrs punnya komitmen dalam bernegara agar selalu menjunjung tinggi hukum nasional yang ada di NKRI sebagai negara yang kita cintai bersma. Sebagaimana diamanahkan dalam UUD jika semua warga NKRI hrs taat pada hukum sebab semua mendapatkan perlakuan yg sama di hadapan hukum

Apabila kita merujuk pada sejarah masa lampau di abad 15 maka A.Maradang selaku datu luwu serta A.Iwan juga selaku datu luwu semuanx adik kandung kami, Sebagai adik dari pancai pao.

Begitu juga andaikan adat masih menjadi hukum tunggal mau atau tidak mau, suka tidak suka kami harus bertanggung jawab menyelesaikan dengan komunikasi, baik secara kekeluargaan maupun secara adat, sesuai tatanan yang berlaku dalam adat istiadat kedatuan luwu agar hubungan persaudaraan adik kami semakin erat.

Namun walaupun adat kedatuan luwu tidak lagi menjadi hukum tunggal kami tetap tidak diam apa lagi membiarkan dualisme terus menerus terjdi. Itulah sebabnx kami dari adat pancai pao tetap mengedepankan sikap netral karna kami selalu menjaga komunikasi dlm situasi dualisme datu luwu agar jangan ada perpecahan yang merugikan kita semua sebagai wija to luwu, tentu menginginkan kedatuan luwu semakin kuat adat budayanya. Bukan untuk dikacaukan apa lagi dilemahkan. Tutup pemegang mandat adat pancai pao.  Abidin Arief To Pallawarukka.SH

Kontributor: Hajar Aswad


Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *