Opini

Sentimen Pasar Pesanan Elit Global

Spread the love

Pojok pandangan terhadap realitas pasar saat ini, Senin 9 Mei 2022 by Sumartoyo, S.Pd., M.Si.

Sesuai skenario bahwa pasar saham, gold, bitcoin crash down adalah sentimen yang direncanakan dengan rapi. Pagi ini kontrak Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) bergerak melemah secara simultan pada perdagangan Senin (9/5/2022).

Seperti kita ketahui Indeks dollar mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Karena suku bunga bank naik, maka para investor mau tidak mau harus melepas kepemilikan aset seperti saham dan Cryptonya demi membayar suku bunga acuan yang tinggi dan sekaligus proteksi terhadap ancaman resesi.

Aksi jual saham, gold dan crypto juga dipengaruhi oleh tekanan jual pembeli mula atau investor jangka pendek. Ini berlaku di sebagian besar market global dan lokal.

Pemicu inflasi diawali masa covid tepatnya Maret 2020. Saat itu The FED (Bank Sentral) mencetak dollar dlm jumlah yang banyak. Suku bunga diturunkan supaya lebih banyak uang yang beredar di masyarakat, tujuannya supaya masyarakat memiliki daya beli yang tinggi selama negaranya dilockdown.

Skenario kaum Globalis ini harusnya jadi pembelajaran yang menarik untuk memahami peta geopolitik berkolerasi utuh dengan peta geoekonomi dunia. Sejak AS mencetak dollar dalam jumlah besar – hal itu juga mempengaruhi suku bunga di bank-bank sentral di seluruh dunia (negara yang masih bergantung pada dollar).

Apa yang terjadi di antara tahun 2020 hingga akhir 2021 adalah daya beli masyarakat kalangan ekonomi menengah ke atas sepertinya tidak dipengaruhi ancaman pandemi covid-19. Masyarakat seolah mampu memenuhi kebutuhan hidup Lux. Mereka beli mobil, apartemen, saham, maupun aset bernilai lainnya.

Lalu apa yang terjadi saat ini? Rencana FEd menaikkan suku bunga alih-alih hanya untuk mengatasi inflasi. Jika peredaran uang berkurang maka secara otomatis inflasi dapat ditekan. Skenario ini terbilang sukses membuat demand berkurang di pasar. Namun yang akan terjadi kemudian bagi mereka yang memiliki pinjaman bank dengan suku bunga yang tinggi adalah tidak mudah pada pengembalian tepat waktu.

Skenario Elit Global memang berhasil, karena dengan jatuhnya ekonomi kaum menengah ke atas, berarti bank berhak menyita aset manakala mereka bangkrut, atau muncullah skenario baru perpanjangan surat hutang.

Tahun 2022 ini merupakan masa urgen pertumbuhan ekonomi global. Dalam waktu dua tahun ke depan negara dengan birokrasi ekonomi yang amburadul akan menciptakan resesi hebat dan kebangkrutan yang nyata pada negara seperti itu. Ketergantungan terhadap dollar adalah fatal, karena jika dollar ambrukā€¦.ekonomi negara yang berhutang pada dollar juga akan ikut ambruk. Sebaliknya saat Dollar menguat, nilai mata uang negara lokal dibuat tiarap pula. Padahal bukan rahasia lagi jika dollar AS samasekali tidak dibackup dengan emas, berbeda dengan Rubel Rusia yang ditengarai telah dibackup dengan emas sebagai upaya Putin memaksa UNI Eropa dan AS ketar-ketir kehilangan power ekonomi terhadap energi.

Harap dijadikan referensi, serangan pandemi, perang, dan inflasi yang mengikuti adalah 1 paket pengendalian global dari apa yg disebut sebagai pesanan dunia.

Entah kenapa, penulis meyakini bahwa Joe Biden adalah Presiden AS terburuk yang pernah memimpin negeri dengan tingkat inflasi di atas 8% itu, karena kebijakannya di tahun 2021 mencetak jutaan trilyun dollar AS sebagai langkah konyol beruang (bear) berkuasa atas sapi jantan (bull) merontokkan bursa saham, tanpa terkecuali emas dan Crypto.

Akhir kata semoga resesi yang terjadi di negara-negara Barat tidak terlalu dirasakan oleh rakyat RI, karena rakyat negeri ini masih tahu caranya bersyukur di balik kekurangan yang Tuhan ijinkan terjadi. Amin

Foto sampul by Republika

#BlockchainTorajaCommunity


Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *