Pendidikan

Bakti Sosial IMTB: Berbagi Ilmu dan Pengabdian di SDN 206 Taleppon Tana Toraja

Spread the love

AGUPENATANA TORAJA, Pendidikan adalah salah satu pertahanan sebuah negara. Sedangkan sekolah menjadi wadah untuk membangun SDM bagi setiap orang untuk mewujudkan pertahanan Negara yang berdaulat penuh bagi setiap kepentingan warga Negara. Sangat disadari bahwa setiap orang di Indonesia berhak menerima pendidikan, namun kadang realita yang terjadi di lapangan masih banyak ketimpangan yang terjadi di dunia pendidikan.

Di Tana Toraja, rombongan peserta didik di tingkat sekolah dasar, menengah hingga SMA mengalami peningkatan setiap tahunnya. Sementara temuan di lapangan, masih saja terdapat sekolah yang kewalahan dengan kekurangan tenaga pendidik. Kondisi itu menyebabkan pembelajaran tidak menjadi maksimal, dan peserta didik kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pembelajaran yang berkualitas dari figur kehadiran seorang guru. Sementara di lain pihak, ada saja sekolah-sekolah yang tenaga pendidiknya melebihi kapasitas alias bertumpuk di satu sekolah.

Fenomena sekolah yang kekurangan tenaga pendidik itu mendorong mahasiswa yang terhimpun dalam Ikatan Mahasiswa Toraja Barat (IMTB) untuk melakukan Gerakan Mengajar di sejumlah sekolah yang dianggap kekurangan tenaga pendidik.

Selama dua hari dari tanggal 21 dan 22 Maret, giat sosial dari Mahasiswa IMTB dilaksanakan secara kooperatif learning di Kelas Jauh SDN 206 Taleppon, Lembang Kandua’, Kecamatan Bittuang, Kab. Tana Toraja. Aspin Rande, Ketua IMTB mengatakan inisiatif kegiatan tumbuh dari masing-masing anggota dengan tulus dan iklas.

“kami merasa terpanggil ingin berbgi dengan adik-adik kami di sana. Kami rindu untuk berlama-lama, tetapi kami juga masih kuliah. Kami berharap pemerintah daerah mengambil sikap profesional dan selektif dalam mengoptimalkan penyebaran tenaga pendidik di sekolah-sekolah yang ada di TanaToraja, agar tidak terjadi ketimpangan seperti ini. Kasihan adik-adik kami,” pungkas Aspin.

Diketahui Bakti Sosial tersebut adalah salah satu Program Kerja IMTB akan terus berlanjut untuk terus menyasar sekolah-sekolah yang peserta didiknya banyak namun kekurangan tenaga pengajar. Berbagai jurusan akan dilibatkan agar bantuan pengajaran lebih bersifat difrensiasi sesuai harapan dalam Kurikulum Merdeka yang dalam 1 atau 2 tahun ke depan wajib digunakan oleh satuan pendidikan di seluruh Indonesia.

Menjadi pengampuh di sekolah sasaran memiliki tantangan tersendiri. “Tantangan yang kami dapatkan di lapangan adalah karena dua ruangan kelas rusak akibat longsor, maka tiga kelas mulai dari kelas 1,2 dan 3 itu digabung, jadi kami benar-benar harus menyiapkan materi yang bisa diserap oleh ketiga kelompok anak yang berbeda kelas, tentunya sesuai dengan kreativitas kami,” cerita Aspin.

Selanjutnya, Ketua IMTB yang baru saja terpilih itu mengemukakan timbulnya relasi yang kuat dan harmonis dengan peserta didik di SDN 206 Taleppon selama proses pembelajaran berlangsung. Rasa bangga menyelimuti Tim Pengajar IMTB karena melihat anak-anak begitu antusias dan bersemangat untuk belajar, bahkan rasa ingin tahu dari mereka terlihat ketika aktif bertanya dan menjawab tugas dari mahasiswa. Tetapi memang butuh tenaga ekstra karena tiga kelas bergabung dan yang kami ajar adalah anak SD yang betul-betul butuh kesabaran dan pendampingan yang kuat.

Agar giat sosial semakin lebih baik ke depan, IMTB berencana membuat persiapan yang lebih matang. Mereka butuh dibekali manajemen pembelajaran sesuai tuntutan Kurikulum Merdeka Belajar dari tenaga ahli yang kompeten, agar ketika turun ke lokasi, berbagai tantangan dan kelemahan dapat diatasi dengan konsep yang telah tersusun dengan baik.

Pihak sekolah sendiri, Marthen Tolayuk, S.Pd. mengapresiasi pengabdian para mahasiswa yang salama dua hari berkontribusi penuh menolong peserta didik mereka. Sekolah sangat mendukung Bakti Sosial tersebut dan berharap IMTB dapat kembali mengaplikasikan ilmunya.

Menutup redaksi berita, Aspin Rande selaku Ketua IMTB berharap semoga kehadiran mereka di tengah-tengah adik-adik SDN 206 Taleppon, dapat menambah wawasan mereka dan kedepannya semakin giat untuk belajar walaupun fasilitas belajar di sekolah tersebut masih minim. Harapan lain yang searah dengan tujuan organisasi adalah apa yang sudah dilakukan mahasiswa yang tergabung dalam IMTB dapat menginspirasi berbagai kalangan, dan mendorong Pemerintah Daerah untuk mengupayakan penyebaran pendidik yang lebih merata, mendorong pemenuhan fasilitas belajar untuk sekolah terpencil, dan memperhatikan keberadaan guru honorer agar pengabdian mereka menjadi misi utama pendidikan di Kab. Tana Toraja.

Kontributor: Jurgen Sampealang, S.Pd.


Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *