MERUNDUNG KEADILAN
Oleh: Mhetallo Adonara Sergo
/1/
Heran bersanding ambiguitas
Menjalar telak
Di pelupuk salutabang
Opera jenaka COVIDIOT
Kian menetaskan
Perihnya air mata
Yang tersungkur memar
Pada sistem
Bongkar pasang konspirasi
Oknum-oknum abu nabas
Pun semakin rakus
Menancap tipu daya
Dalam rahim pertiwi
Demi hajat nafsu durjana
/2/
Pancasila
Yang semulanya
Permai depan muka sanubari
Kini
Cacat merangkak
Mengayomi serambi
Hak anak bangsa
Tatkala
Seleksi paskibraka
Yang menenun lolos
Dikoyak rasa kecewa
Oleh drama COVIDIOT
Terbitan diskriminasi
/3/
Pada bumi pertiwi
Yang tersayang
Inilah aku si gadis belia
Yang bersungut sungut
Hebat kepadamu
Begitu sukarkah
Merasakan dekap hangatmu
Dalam realita
Sehingga
Aku yang masih berumur dini
Menapaki pubertas
Harus menenggak cawan pahit
Ramuan sandiwara
Figur figur dinasti rupiah
Bunda pertiwi
Apa yang terlihat
Silap dariku
Aku hanya ingin
Mengibarkan merah putih
Tujuh belas agustus
Depan istana
Tapi mengapa
Aku harus tersingkir
Oleh COVIDIOT
Yang disengaja
Memenggal
Langkahku menuju istana jakarta
Apakah mungkin
Karena miskinku
Dari keluarga petani salutabang
Yang belum merasakan
Terangnya listrik
Sehingga
Aku tak diperbolehkan
Mengibarkan merah putih
Atas nama negara
/4/
Oleh pertiwi
Apalah dayaku
Senyumku
Yang dulu sumringah
Kini telah pudar
Asa demi
Harumkan tanah ketuban
Bersama nama orangtua
Telah tiada lagi
Diatas kertas centang positif
Oh pertiwi
Apakah
Begitu pentingnya derajat
Di matamu
Hingga
Aku sigadis belia
Yang berstatus tak punya
Disuruh
Membawakan baki
Sebagai pengganti
Gagalnya aku
Mengibarkan merah putih
Oh pertiwi
Sigadis belia
Yang sudah tak lagi
Bisa merapal indahnya pelangi
Lantaran
Yang ada dalam degup jantung ini
Hanyalah depresi yang terlampau
Dini kuterima
-Jayapura,31 Juli 2021?