INFO PGRIKegiatan

3 Poin Penting dalam Rapat Pleno Diperluas PGRI Kab. Tana Toraja

Spread the love

AGUPENA – TANA TORAJA, Pengurus PGRI Kab. Tana Toraja menggelar rapat evaluasi pleno diperluas, Selasa (16/20) bertempat di Aula Kantor Dinas Pendidikan.

Pleno yang dihadiri 30 orang itu terdiri dari pengurus kabupaten dan utusan cabang seTana Toraja. Rapat membahas tentang laporan realisasi pelaksanaan aksi peduli Covid19, Iuran anggota, dan dana kalender.

Pelaksanaan aksi peduli Covid-19 yang dikordinasi oleh Pengurus Kabupaten melaporkan bahwa sudah ada dua kepengurusan cabang yaitu Makale dan Mengkendek yang baru saja melaksanakan Aksi Peduli Covid-19 pekan lalu dan sudah melaporkan realisasi kegiatannya kepada pengurus kabupaten.

Sementara itu cabang yang belum melaksanakan aksi tersebut diminta untuk menyatukan hasil sumbangannya ke kabupaten agar dapat dikalkulasi dan diformulasikan kembali untuk dibagi secara merata kepada tenaga honor sukarela yang berhak dan sesuai kriteria yang disepakati oleh cabang dan daerah.

Ditemui seusai rapat, Ridwan Hasli membenarkan perihal tersebut. “Dengan subsidi silang, kita harapkan bentuk sumbangan anggota yang masuk bisa dihitung dan dibagi secara merata kepada tenaga honor sukarela agar tampak wujud kebersamaan di antara anggota PGRI sekabupaten Tana Toraja”, pungkasnya. “Sebagai contoh di Cab. Simbuang Mappa yang jumlah ASNnya sedikit sementara tenaga honornya banyak sehingga perlu disubsidi dari kabupaten atau dari Cabang yang jumlah donasinya banyak karena jumlah ASN yang menjadi anggota menjadi tolak ukur tingginya tingkat partisipasi dalam aksi tersebut.

Salah satu pengurus PGRI Cab. Makale, Benyamin Battong mengatakan bahwa sumbangan yang dimaksud bersifat sukarela atau tidak mengikat, dalam bentuk uang tunai yang besarannya adalah bebas dan diharapkan anggota juga dapat memberi donasi dalam bentuk beras.

Sedangkan terkait iuran PGRI yang belum maksimal dari anggota, Ketua PGRI Cabang Gandasil, Thomas Hengky memberi pandangan, “agar Iuran anggota bisa berjalan dengan baik, karena iuran adalah nyawa dari keberlangsungan organisasi.” masih mandeknya iuran PGRI dari anggota terkendala dari segi komunikasi dan praktek pengumpulan dana yang masih bersifat konvensional yakni setor tunai.

Menanggapi permasalahan iuran PGRI, Sukur Rantelino, Wakil Ketua PGRI Kabupaten, menjawab, “untuk satu tahun ke depan pengurus kabupaten akan mencoba bernegoisasi dengan cabang untuk menormalisasikan iuran melalui berbagai pendekatan, termasuk memberi pemahaman kepada anggota tentang pentingnya iuran untuk mendanai program yang dibarengi dengan kejelasan pengaturan keuangan agar tidak memunculkan kesalahpahaman.” Ditanya dalam rapat tentang rencana MOU dengan BPD Sulsel, jawabnya, “masih dalam penjajakan karena tidak mudah dalam implementasinya.”

Evaluasi ketiga terkait dana kalender 2020 juga menjadi topik penting. Kalender yang sudah terdistribusi ke anggota sementara ini dalam penuntasan berhubung adanya pandemi virus corona sehingga sangat sulit mengumpulkan dana dari anggota. Sedianya dana tersebut diperuntukkan untuk merenovasi kantor sekertariatan termasuk membiayai isi kantor yang berada di bagian Barat Kantor Dinas Pendidikan Tana Toraja.

Kontributor: Sumartoyo


Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *