Khotbah

Berkat Berpikir Positif

Spread the love

Tema Khotbah GKJ Sassa’ 3 Mei 2020

Pdt. Daniel Siampa, S.Th.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata “Berkat” adalah Karunia Tuhan yang membawa
kebaikan di hidup manusia; bermanfaat.
Dengan berpikiran positif maka seseorang mendapatkan karunia dari Tuhan yang bermanfaat serta membawa
kebaikan bagi dirinya.
Berpikiran positif menjadi salah satu cara terlepas dari segala masalah.

Setiap org pasti ada masalahnya baik dgn diri sendiri, lingkungan, keluarganya, org lain bahkan dgn Tuhannya.
Jemaat di Filipi adalah jemaat pertama yang didirikan Paulus di Eropa. Filipi terletak di Makedonia, sebuah
provinsi kerajaan Roma.

Surat Paulus Kepada Jemaat di Filipi ini ditulis ketika Paulus berada di penjara.
Hatinya pada saat itu cemas karena ada pekerja-pekerja Kristen yang menentangnya. Juga karena di dalam
jemaat di Filipi itu ada orang-orang yang mengajarkan ajaran-ajaran yang menyesatkan. Meskipun demikian
surat Paulus ini bernada gembira dan penuh harapan, karena Paulus percaya sekali kepada Kristus.

Tujuan Paulus menulis surat ini adalah:

a. Paulus berterima kasih kepada jemaat di Filipi atas pemberian yang telah diterimanya dari mereka ketika ia
berada dalam kesukaran.
b. Paulus ingin memberi dorongan kepada mereka supaya mereka berani dan tabah dalam menghadapi
kesukaran. Ia minta dengan sangat supaya mereka rendah hati seperti Yesus, dan tidak dikuasai oleh
perasaan angkuh dan mementingkan diri sendiri.
c. Paulus mengingatkan mereka bahwa hanya karena rahmat Allah sajalah, Allah membuat mereka bersatu
dengan Kristus berdasarkan percaya mereka kepada-Nya, bukan karena mereka taat menjalankan upacara-
upacara agama yang ditentukan dalam hukum agama Yahudi.
d. Selanjutnya Paulus menulis juga tentang kegembiraan dan sejahtera yang diberikan Allah kepada orang-
orang yang hidup bersatu dengan Kristus.

Aniaya dan penjara bisa saja membuat Paulus merasa putus asa, putus semangat. Dia bisa saja kecewa dan
protes kepada Tuhan. Dan sebagai manusia, dia juga bisa saja mengeluh dan bersungut-sungut. Tetapi yang kita
lihat justru semua yang positif saja yang keluar dari mulutnya. Dia tahu bahwa pikiran yang positif akan
membawa dia kepada kemenangan.

Ketika bangsa Israel berada di padang gurun untuk menuju ke tanah perjanjian, banyak dari mereka yang
bersungut-sungut atas keadaan yang mereka alami. Sebagai akibatnya bangsa Israel yang bersungut-sungut ini
tidak dapat masuk ke dalam tanah perjanjian (Bil 14:27-30).

Ketika kita berpikiran negatif, menggerutu, mengomel dan mengeluh, maka kita sedang melepaskan berkat
yang sebenarnya sudah menjadi bagian kita. Org yg menggerutu adalah ciri org yg tidak mengandalkan Tuhan.
Tidak yakin bahwa Tuhan bekerja dalam segala hal untuk mendatangkan kebaikan kepadanya.
Roma 8:28 ”Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan
kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah”.

Marilah kita senantiasa berpikiran positif dalam keadaan seburuk apapun yang kita alami. Dengan demikian
maka berkat Tuhan akan mengalir bagi kita.
Masalah maupun pencobaan apapun tidak dapat membelenggu hidup kita yang senantiasa berpikiran positif.

Masalah virus Corona yang sedang menyebar di dunia bahkan di Indonesia jangan sampai merampas sukacita
kita. Jangan samapi kita bersungut-sungut kepada Tuhan. Jangan takut, Allah pasti menyertai, melindungi dan
tetap mengatur berkat yang kita butuhkan dalam mengiring Tuhan. Tuhan Yesus lebih besar dari pada virus
corona. Tapi bukan berarti kita ceroboh, sudah tahu bahwa kalau orang itu sudah terpapar corona lalu pergi lagi
ke situ. Sudah tahu di sana ada bahaya, masih juga ke sana karena mungkin terlalu besar imannya. Itu namanya
mencobai Tuhan. Lakukan, kerjakan apa saja yang bisa kita lakukan di sekitar rumah, di sawah, di kebun kita,
di tempat yang kita pastikan tidak didatangi orang yang sudah positif Corona.

Kita akan terus melangkah maju meraih kemenangan demi kemenangan di dalam Kristus.
Filipi 4:9 “Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu
dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan
menyertai kamu.”

Rasul Paulus memberikan teladan yang begitu berharga bagi kita semua. Dia melakukan
segala kehendak Bapa di Surga dalam setiap langkah hidupnya dengan sabar dan sukacita. Paulus melihat
segala yg diperbuat Allah dalam hidupnya akan membawa dia kepada kemuliaan. Penjara dan aniaya tidak
dapat membelenggu hidupnya.

Bahkan ketika dia tetap menjaga hidupnya murni di hadapan Tuhan, nama
Tuhan semakin dimuliakan dan kemuliaan telah menantinya di Sorga. Pandemi corona tidak membelenggu kita
untuk terus bekerja bagi Tuhan. Apa yang kita bisa lakukan bagi Tuhan sekalipun dibatasi karena pandemi
corona, lakukanlah! Ingat, kewargaan kita bukan di dunia ini, tapi rumah kita ada di Sorga. Apa yang kita tabur,
itu juga yang kita tuai. Amin.


Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *