Kaduaja memiliki potensi tanaman kopi jenis arabika. Potensi tersebut menurut Sumartoyo (fasilitator PNM) dapat melahirkan berbagai jenis usaha kopi berikut turunannya, ungkapnya pada pelatihan wirausaha dan calon wirausaha baru di Lembang Kaduaja.

Lembang Kaduaja terletak di sebelah selatan Kab. Tana Toraja, berada di ketinggian 1300 – 1500 dpl dengan topografi perbukitan dan umumnya ditumbuhi tanaman kopi, cengkeh, dan areal tanaman holtikultura yang cukup luas.

Pelatihan mengangkat topik motivasi usaha dan managemen keuangan sederhana. Output pelatihan diharapkan dapat mendorong pelaku usaha setempat untuk menata pengelolaan keuangan mereka dengan baik, terukur, dan dengan keuntungan yang mereka dapatkan selebihnya dapat digunakan untuk mengembangkan kapasitas usaha. Sementara itu bagi calon pelaku usaha, PNM sendiri melalui Syarifuddin (Kepala Unit PT. PNM UlaMM Makale) untuk berani mengambil sikap menjemput peluang berwirausaha melalui produk kopi yang tumbuh di halaman rumah mereka.

Untuk memunculkan minat peserta, fasilitator menampilkan ragam produk usaha kopi yang laku di pasaran lokal, nasional, dan bahkan internasional seperti kopi bubuk kemasan, lulur dan sabun kopi, maskara, souvenir berbahan kopi, hingga produk kopi minuman dingin dengan rasa cappucino. Lollong Ada, salah satu peserta pada kegiatan tersebut mengungkapkan bahwa dirinya akan mencoba terjun dalam industri rumahan mengikuti jejak Ibu Halimah yang sudah memiliki brand kopi bernama Kopi 1000, yang pada kegiatan tersebut bersedia mengikuti pelatihan selama 4 bulan ke depan.

Pelatihan yang berlangsung 8 jam tersebut merupakan program klasterisasi budidaya dan olahan kopi dari PT. PNM UlaMM Makale yang akan berlangsung selama 4 bulan dengan 4 kali sesi tatap muka dan dimulai hari ini (14/11). Zulfikar Arsyad, Kepala Cab. PT. PNM Palopo mengatakan, “tujuan program ini adalah memberi manfaat bagi petani kopi untuk berwirausaha dan melalui pendampingan secara berkesinambungan untuk pengembangan usaha mereka ke depannya”.

TeamAgupena