Cerita AnakCerpenEsaiHEADLINEJurnal PenelitianJurnalistikKegiatanLiterasiNoveletOpiniPendidikanPuisiSastraTerbaru

Pesan untuk Anak-Anak Indonesia di Masa Depan

Spread the love

Oleh Tawakkal
Guru Sekolah Dasar di SDN 198 Bira, Kec. Bontobahari, Kab. Bulukumba *)

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang kaya, bangsa yang memiliki berbagai macam budaya yang tidak dimiliki oleh bangsa lain di dunia. Bangsa yang memiliki keindahan yang sangat istimewa, bangsa yang subur serta bangsa yang tidak kenal lelah dalam usahanya terus maju dalam segala hal untuk bersaing dengan Negara-negara di dunai. Ini merupakan suatu pemberian Tuhan Yang Masa Kuasa dan merupakan kebanggaan yang luar biasa yang patut kita syukuri. Anugerah dan Keistimewaan inilah yang tidak boleh kita sia-siakan. Kita harus terus berusaha untuk maju agar bangsa ini bisa sejahtera dan terhindar dari keterpurukan, kemiskinan, keterbelakangan. Di samping itu juga, kemauan untuk terus maju merupakan sebagai usaha untuk melanjutkan perjuangan para pahlwan-pahlawan bangsa yang pemberani dan rela untuk berjuang demi bangsa ini.

Lalu apa langkah yang harus ditempuh? Apakah bangsa kita ini bisa terus maju dan berkembang? Pertanyaan-pertanyaan inilah yang sering muncul dalam benak kita. Namun, jawabannya adalah tergantung bagaimana generasi bangsa sekarang. Anak-anak Indonesialah sebagai penentu perjalanan bangsa ini. Anak-anak Indonesia sekarang adalah penggerak kehidupan dan kemajuan bangsa di masa depan. Bangsa ini akan maju dan berkembang bila generasi pelanjut memiliki kompetensi, keahlian, serta kemauan untuk bersungguh-sungguh menuntut ilmu, mengabdi, serta mempunyai tekad yang bulat untuk melakukan berbagai usaha dan menemukan ide-ide cemerlang untuk kemajuan bangsa.

Sikap dan perilaku ini haruslah dimulai dari diri pribadi anak-anak Indonesia. Menurut pendapat saya, ada beberapa langkah serta pesan-pesan untuk anak-anak bangsa ini yang harus dilakukan sebagai syarat agar bangsa Indonesia yang kita cintai ini bisa maju dan terus berkembang. Langkah-langkah tersebut adalah :

  • Memperdalam pendidikan dan pemahaman tentang agama. Ini adalah hal yang paling utama. Bila keimanan dan kepercayaan teguh telah dimiliki oleh para generasi bangsa, tentu ini sebagai modal pokok dan pondasi utama dalam membangun bangsa. Keteguhan terhadap sifat jujuran dan sikap konsisten harus kita miliki, seperti dalam era modern saat ini, haruslah disikapi dengan seksama. Mampu bersaing dalam hal kebaikan, selektif dalam memilih pengaruh-pengaruh dari luar, baik itu dari segi budaya, dan sebagainya serta memiliki sikap yang jujur. Jujur dimulai dari diri sendiri, keluarga hingga kepada lingkungan masyarakat dan lingkungan sosial;
  • Ketika kepercayaan yang teguh telah kita miliki, maka langkah selanjutnya adalah memiliki rasa kasih sayang terhadap sesama. Rasa kasih sayang dimulai dari cara mengasihi kedua orang tua, kerabat, serta keluarga sampai kepada semua golongan tanpa memandang perbedaan yang apapun. Saling menyayangi antara semua akan menjadikan suatu rasa persatuan dan kesatuan yang kuat dalam membangun bangsa ini. Bila seluruh masyarakat dan penduduk bangsa ini bersatu, maka tidak akan ada lagi rasa khawatir bila nanti bangsa ini akan kembali dijajah oleh bangsa-bangsa lain. Sayang serta cinta terhadap bangsa juga harus kita harus miliki. Sebagai contoh kita adalah anak-anak bangsa serta generasi pelanjut bangsa maka sepatutnya kita harus cinta terhadap bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia adalah wadah pemersatu bangsa. Kita bisa bersosialisasi dengan seluruh warga Indonesia melalui bahasa yang sama yaitu bahasa Indonesia;
  • Memiliki rasa keberanian mengambil tindakan yang benar. Keberanian dalam membela yang benar merupakan sikap yang harus dimiliki oleh para anak-anak Indonesia mulai dari sekarang hingga seterusnya. Berani mengatakan yang benar dan begitupun sebaliknya. Berani membela yang benar walaupun dalam hal apapun dan hal bagaimanapun. Bangsa ini pasti akan maju bila para generasi pelanjut memiliki rasa keberanian;
  • Memiliki rasa malu untuk berbuat salah. Bila berani berkata jujur tentu akan memiliki rasa malu bila berbuat salah dan dosa. Bila generasi bangsa ini memiliki rasa malu maka bisa dijamin perbuatan-perbuatan yang menyimpang akan mampu diminimalisir. Malu bila ingkar janji, malu bila tidak disiplin dalam bekerja, serta malu bila tidak bekerja secara maksimal, dan sebagainya;
  • Memiliki kemauan yang kuat untuk terus menuntut ilmu hingga akhir hayat. Seperti yang diperintahkan oleh agama bahwa menuntut ilmu pengetahuan adalah hal yang wajib. Ilmu pengetahuan adalah penunjang dalam kemajuan bangsa untuk masa depan Indonesia yang cemerlang. Tanpa ilmu pengetahuan dan wawasan yang luas maka mustahil bangsa ini akan maju. Generasi yang cerdas melahirkan bangsa yang maju dan cerdas pula. Maka, pesan dan harapan saya untuk anak-anak sebagai generasi penerus bangsa teruslah untuk menuntut ilmu. Aktiflah bersekolah dengan sikap bersekolah yang baik. Mari kita hindari hal-hal yang merugikan diri sendiri maupun orang lain. Berusahalah untuk membangun serta membina persahabatan yang erat dalam lembaga-lembaga pendidikan sampai lembaga-lembaga masyarakat tanpa memandang perbedaan, jadilah anak-anak yang kreatif yang mampu menciptakan sesuatu hal yang baik bagi bangsa ini. Gunakanlah waktu untuk terus belajar, dan berkarya serta menggali seluruh potensi diri yang ada. Maka dengan demikian para generasi bangsa ini akan cerdas dan mampu menjadikan bangsa Indonesia mempunyai martabat yang tinggi di mata bangsa-bangsa lain di dunia.

Kelima hal di atas adalah beberapa langkah yang menjadi harapan saya untuk generasi muda dan anak-anak bangsa Indonesia di masa depan. Tanpa generasi yang mempunyai syarat utama di atas, mempunyai kompetensi serta kreatifitas yang tinggi maka kata “Maju dan berkembang untuk Indonesia kita cintai ini” adalah hal mustahil. Mari para generasi bangsa Indonesia, untuk terus maju dan berkarya. Di pundakmulah penentu kemajuan bangsa ini.

Sebagai penutup, penulis kutipkan beberapa kalimat penting dari Prof. Slamet Iman Santoso yang patut kita renungkan (Santoso, 1987)

Kalau manusianya baik, maka barang yang rusak akan diperbaiki. Kalau orangnya rusak, maka barang yang baik akan dirusak, sesuai denga seleranya yang rusak.

Orang pintar dalam menghadapi soal “ruwet-bundhet”, dapat menemukan jalan keluar yang sederhana. Orang bodoh, dalam menghadapi soal sederhana, meyebabkan soalnya menjadi “ruwet-bundhet”. ***

DAFTAR PUSTAKA
Santoso S.I. Pendidikan di Indonesia dari Masa ke Masa, CV. Haji Masagung. Jakarta, 1987

RIWAYAT HIDUP
Tawakkal dilahirkan di Maroanging kecamatan Tombolo Pao Kab. Gowa pada tanggal 13 Oktober1986. Penulis merupakan anak Pertama dari Tiga bersaudara buah kasih dari pasangan ayahanda Mansyur Aming  dengan Ibunda  Aisyah T.

Penulis mengawali pendidikan formal di SDI Maroanging, Kec. Tomboolo Pao, Kab. Gowa pada tahun 1991 sampai 1997. Kemudian pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan ke Sekolah Tingkat Pertama tepatnya SMP Negeri 2 Tinggi Moncong, Kec. Tombolo Pao dan tamat pada tahun 2000. Pada tahun yang sama pula, penulis melanjutkan pendidikan ke SMA Negeri I Tinggi Moncong, Kec. Tinggi Moncong dan tamat pada tahun 2003. Kemudian pada tahun 2004 penulis melanjutkan Pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar, pada jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar DII PGSD, dan selesai pada tahun 2006. Pada tahun 2013 penulis melanjutkan pendidikan  Strata I (SI) di Universitas Muhammadiyah Makassar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar  (S-1) PGSD Program SKGJ- PPKHB dan lulus pada tahun 2015.

Berkat rahmat Allah Swt dan iringan doa dari kedua orang tua, keluarga, dan Istri tercinta, serta rekan seperjuangan penulis bisa menjadi seorang guru Sekolah Dasar di SDN 198 Bira, Kec. Bontobahari Kab. Bulukumba sejak tahun 2010 sampai sekarang. ***

sumber: http://agupena.or.id


Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *